Jl. Purbaya Km. 1, Brengosan, Sumberadi, Mlati, Sleman, DI. Yogyakarta +62 274 4541 605 maliyasyahid@yahoo.co.id

Berita

Dampak Krisis Eropa dan Amerika

Mengutip dari statemen Menteri Perdagangan Gita Wiryawan bahwa dampak dari krisis ekonomi Eropa dan Amerika akan menyebabkan para perusahaan Eksport di Indonesia tidak bisa mengirimkan barang ke negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika hingga waktu 12-18 bulan. (katanya di Hotel Merure, Ancol, Jakarta, Rabu (13/6).


Perlambatan ekonomi Eropa dan Amerika membuat perekonomian terguncang atau bahkan laksana kiamat. Betapa tidak PDB Amerika dan Eropa menyumbang sekitar 45-50% dari total PDB dunia. PDB AS dan Uni Eropa adalah US$ 30triliun-35 triliun, dari nilai PDB dunia yang sebesar US$ 75 triliun-US$80 triliun. Apabila penurunan perekonomian negara-negara Eropa dan Amerika sebesar 2% berarti Ekonomi Dunia akan mengalami perlambatan sekitar 1%. kondisi akan berdampak besar bagi negara-negara kecil yang pasar ekspornya sangat tergantung pada Amerika dan Eropa, lebih-lebih bagi negara-negara yang tingkat komsumsinya rendah praktis akan mengalami perlambatan lebih besar dari yang dialami oleh Eropa dan Amerika.

PHK massal akan banyak terjadi jika perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekport ke Eropa dan Amerika tidak segera banting setir dan mencari alternatif lainnya dalam mendirstribusikan hasil barang dan jasa yang dimilikinya.

PHK sebagai dampak perlambatan ekonomi juga terjadi di China sebagai negara besar dan tumbuh sangat tinggi. Di Tiongkok Pertumbuhan untility menurun dari 80% menjadi 80% saat ini, sehingga ada sekitar 10.000 pabrik di tiongkok yang terpaksa harus ditutup.

Kejadian Tiongkok tentu akan menjadi keterkejutan dunia, negara sekuat itu saja harus mengalami kebingungan dalam menghadapi krisis Eropa dan Amerika.

Selain Cina dan India, Indonesia merupakan negara besar dengan konsumsi dalam negeri yang cukup tinggi, diharapkan akan mampu menyangkal dampak krisis ekonomi Eropa dan Amerika. namun demikian kesempatan ini tidak bisa datang dengan tiba-tiba jika para perusahaan-perusahaan Indonesia yang berorientasi Eksport ke Amerika dan Eropa tidak melakukan Inovasi Produknya untuk menyasar pasar domestik atau pasar non eropa dan Amerika juga pasti akan mengalami nasib yang sama dengan perusahaan-perusahaan lain di belahan dunia yang terpaksa harus gulung tikar.

bahkan krisis Eropa dan Amerika, bagi perusahaan yang dapat memanfaatkan pertumbuhan produktifitasnya untuk menyasar pasar dalam Domestik dan Non Eropa serta Amerika, akan mendapatkan banyak berkah dari derasnya aliran modal yang bakal masuk ke Indonesia karena kemampuan kita dalam mempertahankan produktifitas. lebih-lebih keuntungan masuknya dana luar negeri melalui pasar modal akan sangat menguntungkan karena perusahaan-perusahaan di Indoensia akan mendapatkan dana yang lebih murah untuk melakukan ekspansi bisnisnya.

Disamping kesempatan untuk memperoleh modal secara murah, dampak krisis eropa juga akan banyak para ahli yang akan kehilangan pekerjaan sehingga akan ada kemungkinan para ahli tersebut dapat dipanggil sebagai konsultant untuk memindahkan pabrik atau industri-industri yang ada dinegara maju supaya pindah ke Indonesia.

selain itu tindakan sektor swasta juga harus ada sinergi dengan pihak pemerintah dalam membuat regulasi yang pro investasi. misalnya pemerintah dapat mengeluarkan paket kebijakan yang berupa regulasi dan melakukan inovasi dalam strategi promosi investasi sampai pada level Kabupaten/kota di Seluruh Indonesia.

Terkait dengan paket inovasi promosi Investasi daerah penulis pada saat ini juga sedang menyusun sebuah sistem informasi geografis (SIG) untuk promosi investasi berbasis Web dan pelayanan perijinan on-line untuk mendorong dan meingkatkan iklim Investasi daerah. sistem informasi geografis ini digunakan untuk memadukan informasi lokasi-lokasi yang ditawarkan oleh pemerintah Kabupaten/Kota sekaligus hasil studi kelayakan keuangan secara terpadu dalam suatu peta berbasis google.

Harapannya dengan sarana Sistem informasi tersebut para calon investor dari manapun akan dapat melihat tingkat prospek lokasi dan studi kelayakan awal dari suatu potensi untuk pengembangan investasi. setelah para investor berminat juga akan sangat tertarik karena perijinan usaha juga dilayani secara on-line sehingga waktu yang dibutuhkan untuk memulai usaha akan menjadi sangat pendek dan singkat.

Beberapa tindakan strategis yang disarankan untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah

  1. Melakukan penetrasi pasar domestik dangan cara membuat inovasi produk untuk mengalihkan target pasar eropa dan Amerika ke dalam negeri atau pasar non Eropa dan Amerika
  2. Melakukan Ekspansi bisnis dengan memanfaatkan dana murah yang akan banyak mengalir di pasar modal Indonesia, sehingga perusahaan akan mendapatkan nilai WACC yang lebih rendah dan tentu akan meningkatkan laba perusahaan
  3. Mengakusisi Industri-Industri di Negara maju dan dipindahkan ke Indonesia dengan cara mengandeng investor dan para ahli dari negara asal.

Beberapa tindakan strategis yang direkomendasikan untuk pemerintah Indonesia

  1. Pemerintah pusat segera mengluarkan kebijakan yang proinvestasi misalnya kebijakan tax holiday, mendorong perusahaan lokal untuk dapat go international dan mendapatkan partner dari perusahaan multisaional untuk dapat mengalihkan operasi usahanya di Indonesia.
  2. Pemerintah Daerah untuk segera menyusun dan mematangkan kembali tentang konsep promosi investasi yang dapat dilakukan secara cepat dan menginventarisasi aset-aset pemerintah dan masyarakat yang dapat digunakan sebagai basis lokasi untuk peningkatan investasi di daerah.
  3. Melakukan pra-FS terhadap peluang-peluang investasi daerah secara cepat dan akurat untuk dapat segera ditawarkan pada tahun 2012 dan tahun 2013.

Suhada, ST, MBA

Have any Question or Comment?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Archives